Maafkan aku ayah, bunda
Trima kasih telah membesarkanku
trima kasih telah membimbingkuterima kasih atas nasehat
yang telah kau berikan untukku
kini aku telah tumbuh
menjadi sosok anak yang dewasa
kini aku mengerti
mana yang baik dan buruk
Ayah, , bunda
tak akan pernah terbalas
jasa-jasamu yang pernah kau
berikan kepadaku hingga saat ini
kini kau tak muda seperti dulu
tak kuat semasa aku kecil
kulitmu tak lagi kencang semasa
engkau muda
kulitmu telah berubah menjadi keriput
mata indahmu tak lagi melihat dengan jelas
telingamu tak lagi dapat mendengar
dengan jelas dan tajam
Ayah, , bunda
maafkanlah atas kata-kataku
yang tak sepatutnya kau dengar
kata-kataku sangat kasar
terhadapmu…..
Padahal aku tahu kini kau
tak lagi muda
dulu semasa aku kecil
aku selalu bertanya hal yang sama
hingga berulang-ulang dan kau
tak pernah marah
tapi kini saat kau bertanya
hal yang berulang-ulang kepadaku..
Aku selalu menjawabnya
dengan kata-kata kasar
seolah-olah aku muak
mendengar ucapanmu yang berulang-ulang
hingga kau menitihkan air mata
tapi aku bersikap acuh
ayah,,,bunda
dulu saat aku menangis
tanganmulah yang selalu
menghapus air mataku dan memelukku
kini malah sebaliknya
saat kalian menangis
aku tak pernah menghapus
air mata itu
seolah-olah aku tak peduli
Ayah,,,Bunda
maafkan aku yang telah durhaka terhadapmu
Ibuku sayang
Ibu..
Kau adalah sosok terindah yang pernah ada.Dimana aku berada kau juga akan tetap bersamaku.
Kasih sayangmu seperti udara, tak mampu aku membalasnya.
Kau selalu mengajakku berbicara, saat aku belum mengerti kata kata.
Kau bisa menggantikan siapapun di hidupku,
Tapi kau takkan pernah terganti.
Memang benar kasih dan sayang dari seorang kekasih bisa
pudar di telan waktu..
Tapi kasih dan sayangmu takkan pudar dengan seiring
berjalannya waktu..
Entah apa yang harus aku lakukan agar dirimu bahagia.
Aku ingin sekali engkau melihat anakmu yang hanya bisa merengek dan meminta padamu ini menjadi seseorang yang sangat berarti bagi orang lain.
Bukan hanya menyusahkanmu.
Ibuku sayang..
Aku sangat menyayangimu..
Tanpa do’amu aku takkan jadi seperti ini..
Tak pernah berhenti aku menyebut namamu dalam do’aku..
Aku bersyukur mempunyai sosok ibu yang sangat penyayang sepertimu.
Tak bisa ku melukiskan rasa sayangku ini dengan kata kata.
Aku sangat menyayangimu bu..
Tetaplah bersamaku.
Kasih sayangmu akan abadi selamanya..
Sosok Ibu
Ibu….
bagai rembulan di malam hari
terangi relung yang kelam
hangatkan jiwa yang dingin
kuatkan hati yang rapuh
ibu
sungguh besar jasamu
tanpamu tiada aku di dunia ini ibu
terimakasih telah merawatku
dari aku lahir hingga saat ini
tanpa rasa letih dan mengeluh
engkau berikan segalanya untuk ku
ibu
maaf kan aku yang sering membantah perintahmu, mengabaikan nasehatmu,
maaf kan aku ibu
kini ku sadari betapa berharganya nasehatmu ,
aku merindukan mu ibu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar